Minggu, 22 Mei 2011

Mainstream pergerakan kemahasiswaaN

campuz_090909
 
gerakan kemahasiswaan merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan tujuan untuk menjadikan tatanan  hidup lebih baik dan idealnya senantiasa membawa suara rakyat. sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwaDari era perjuangan kemerdekaan hingga memasuki babak reformsi, kelompok mahasiswa tak pernah alpa menjadi aktor utama. hampir seluruh perubaha di negeri ini berawal dari gerakan mahasiswa. gerakan yang merupakan ruh suci yang lahir dari panggilan kemuliaan fitrah intelektualitas. Mengemban misi luhur sebagai social control, dengan jangkauan hingga jauh dari sentrumnya, baik secara vertikal maupun horizontal. Ciri khas kaum muda yang melekat pada mahasiswa seperti dinamis, wawasan luas, mobilitas tinggi, fisik kuat, keterbukaan pemikiran dan idealisme yang mengkristal menjadi daya dorong bagi kelompok kecil di dalam masyarakat ini untuk menjadi agen social change. Maka tak heran jika sejak awal republik ini digagas, kelompok menengah inilah yang menjadi motor sekaligus katalisator. sayangnya hal itu cuma bagaikan kisah fiktif belaka, saat ini gerakan kemahasiswaan  semakin tidak mendapatkan simpatik dari rakyat, malahan mendapatkan hujatan dari berbagai kalangan masyarakat kita.adalah sebuah hal yang sangat ironis tentunya, hal ini sangat jauh berbedah dengan keadaan gerakan mahasiswa pada era orde lama maupun baru.
 *****
jika dahulu kala kita sering mendengarkan dongeng tentang kepahlawanan mahasiswa dimata rakyat tentang bagaimana angkatan 66 berhasil menggulingkan orde lama kemudian dilanjutkan oleh angkatan 74 yang melawan kebijakan liberasi (utang) rezim tentunya hal ini Soeharto kepada pemerintah Jepang yang selanjutnya dianjutkan oleh angakatan 98 merupakan kesuksesan terbesar dari mahasiswa menggulingkan rezim soeharto. tentunya buah dari perjuangan ini telah berhasil menelurkan tokoh-tokoh yang tersimpan abadi oleh sejarah. Sederet nama telah mengisi etalase 'kepahlawanan' di negeri nusantara, mengukir sejarah dan menata wajah negara kesatuan republik indonesia (NKRI). Mereka berasal dari kelompok mahasiswa hingga namanya menelusup ke hati masyarakat Indonesia bahkan dikenal dunia. Sebut saja misalnya M. Yamin, Sutan Syahrir, Douwes Dekker, Sutomo, Soe Hok Gie, Hariman Siregar hingga Fahri Hamzah ataupun Anas Urbaningrum. Mereka menemukan momentum kepahlawanan diantara ruang artikulasi intelektualitas dan heroisme.
*****
Keberhasilan para pendahulu tentu tak lepas dari pemahaman serta   kecerdasan kawan-kawan dalam membaca realitas, berkontribusi sesuai dengan kebutuhan zaman. Di masa perjuangan kemerdekaan misalnya, gerakan menyatukan jong-jong atau kelompok pemuda yang masih chauvinistik (kedaerahan) menjadi tugas utama untuk menggalang persatuan.Jika membaca sejarah gerakan mahasiswa masa lalu, maka satu simpulan simplistik bahwa gerakan mereka adalah gerakan terencana dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. yang tapi saat ini malah menjadi musuh rakyat. menurutku hal ini disebabkan oleh karena   perjuangan kawan-kawan tidak memiliki maenstream yang sama lagi, malahan perjuangan kawan-kawan hari ini mirip dengan perjuangan rakyat pada masa sebelum era kemerekaan yang notabenya saat itu perjuangan masih bersifat sektoral, tentunya hal ini sangat bepengaruh terhadap bentuk dan maksud dari gerakan kemahasiswaan itu sendiri.
*****
terkait dengan realitas diatas tentunya kita mesti berbicara tentang  mainstream gerakan. secara sederhana mainstream gerakan kemahasiswaan merupakan keseragaman tujuan dari  suatu gerakan kemahasiswaan itu sendiri. kupikir hal ini merupakan hal yang sangat fundamental dan mesti didiskusikan oleh kita semua sebelum kita bergerak. berbicara tentang mainstream gerakan tentunya taka lepas  tentang identitas kemahasiswaan, dimana mahasiswa adalah predikat yang sangat istimewah. posisi istimewa yang kumaksud adalah klas mahasiswa yang berada diantara kaum borjuis dan proletar sehingga perubahan segalah bentuk tatanan hidup akan sangat jelas terlihat olehnya. tentunya karena keistimewaan itu pulalah makanya mahasiswa selain belajar juga memiliki fungsi-fungsi lain. beberapa fungsi dari mahasiswa adalah moral force, agent of change, social control, iron stock. secara gamblang  mahasiswa adalah orang yang terdaftar secara administratif pada suatu perguruan tinggi, diluar dari itu pengertian mahasiswa tergantung dari pemaknaan subyektif personal.
*****
simplenya mungkin gini, karena kita sudah tahu tentang identitas serta posisi kita sebagai seorang mahasiswa maka sudah sepatutnyalah kita harus mesti menjalankan peran dan fungsi kita sebagaimana mestinya. berangkat dari itu maka menurutku mainstream gerakan dari kawan-kawan harusnya adalah berjalan atas nama pengabdian, tidak lebih dan tidak kurang. perlu kita ingat bahwaDasar kebenaran mahasiswa adalah kebenaran yang bersumber pada hati nurani serta sikap moral yang luhur yang bersumber pada Ketuhanan dan kemanusiaan.   kupikir klo dibenak kita semua sudah spakat bahwa segala tindakan yang kita lakukan atas dasar tersebut  maka pastinya gerakan kita akan melahirkan bentuk aksi dan reaksi yang indah. bukan malah gerakan yang terkontaminasir oleh kepentingan-kepentingan politik penguasa yang membuat situasi negeri kita makin carut marut.



Sabtu, 14 Mei 2011

pELAKSANAAN PERKERASAN JALAN RAYa

        Sebagaimana yang kita ketahuai bersama Salah satu sarana bagi manusia untuk berinteraksi adalah jalan raya yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Mereka menyadari dengan adanya sarana jalan raya akan memudahkan untuk melakukan berbagai macam kegiatan. Di era globalisasi sekarang ini sedikitnya telah dikenal model transportasi darat, laut dan udara. Jalan raya merupakan salah satu sarana untuk moda transportasi darat. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka jalan raya pun tidak luput dari sentuhan teknologi tersebut dengan ditemukan beberapa jenis bahan yang bias dipakai untuk pekerjaan pelapisan diantaranya Laston, Asbuton, Burtu, dan lain- lain.
Jalan- jalan modern yang dilengkapi dengan lapis perkerasan banyak dijumpai dikota-kota ataupun dengan adanya jalan- jalan akses ke perkampungan dan pemukiman penduduk. Seiring dengan pengoperasian jalan tersebut selama periode umur rencana jalan, maka jalan tersebut mengalami penurunan kualitas. Untuk itu, pada saat pelaksanaan perkerasan jalan raya itu harus teliti dan sesuai dengan data- data yang diperoleh dilapangan. Misalkan; barapa kenderaan yang melintasi, umur rencana, serta persentase peningkatan kenderaan hariannya, dan banyak lagi yang lainnya yang harus kita lihat.
******

    MATERIAL- MATERIAL

A. Tanah Dasar (Sub Grade)
Tanah dasar ialah jalur tanah bagian dari jalan tanah yang terletak dibawah pengerasan jalan.
Kekuatan dan keawetan pengerasan jalan itu sangat tergantung pada sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar. Oleh karena itu, maka pada perencanaan pembuatan jalan baru harus diadakan pemeriksaan tanah yang teliti ditempat- tempat yang akan dijadikan tanah dasar yang berfungsi untuk mendukung pengerasan jalan. Lebih utama kalau diambil beberapa contoh tanah dari tanah dasar itu dan dikirimkan ke laboratorium penyelidikan tanah untuk diselidiki.

Jenis- jenis tanah:
- Tanah Liat Koloidal (Colloid)
Bentuk butir- butir tanah liat koloidal itu bulat dan mempunyai permukaan yang licin. Besar butir- butirnya kurang dari 1µ (µ dibaca mikron ;1 µ =1/1000 mm). Butir- butirnya diselimuti oleh suatu selaput air. Gaya adhesi tanah liat koloidal terhadap air itu besar sekali.

- Tanah liat biasa (clay)
Bentuk butir- butir tanah liat biasa itu bulat dan mempunyai permukaan yang licin. Besar butir- butirnya antara 1 µ dan 5 µ. Gaya Adhesi tanah liat biasa terhadap air itu tidak seberapa besar.
- Tanah lumpur (silt)
Bentuk butir- butir tanah lumpur itu bulat dan mempunyai permukaan yang agak kasar. Besar butir- butirnya antara 5 µ dan 50 µ gaya adhesi tanah lumpur terhadap air itu kecil sekali.
- Pasir halus (fine sand)
Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar tetapi bersudut- sudut kasar. Besar butir- butirnya antara 50 µ dan 200 µ. Tidak ada gaya adhesi antara butir- butir pasir halus dan air.
- Pasir Kasar (Coarse sand)
Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar tetapi bersudut- sudut kasar dan tajam. Besar butir- butirnya antara 200 µ dan 2 mm. tidak ada gaya adhesi antar butir- butir pasir kasar dan air.
- Kerikil (gravel)
Bentuk butir- butir kerikil itu bermacam- macam ada yang bulat, bulat telur dan ada yang pipih. Besar butir- butirnya lebih dari 2 mm.
B. Agregat (Sub Base Course dan Base Course)
       Ditinjau dari asal kejadiannya agregat/ batuan dapat dibedakan :
- Batuan beku
Batuan yang berasal dari magma yang mendingin dan membeku. Dibedakan atas, batuan beku luar (extrusive igneous rock) dan batuan beku dalam (intrusive igneous rock).
- Batuan sedimen
Sedimen berasal dari campuran partikel mineral, sisa- sisa hewan dan tanaman.
Berdasarkan cara pembentukannya batuan sedimen dapat ddibedakan atas:
• Batuan sedimen yang dibentuk secara mekanik seperti breksi, konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan ini banyak mengandung silica.
• Batuan sedimen yang di bentuk secara organis seperti batu gamping, batu-bara, opal.
• Batuan sedimen yang dibentuk secara kimiawi seperti batu gamping, garam, gips dan flint.
- Batuan metamorf
Berasal dari batuan sedimen ataupun batuan beku yang mengalami proses perubahan bentuk akibat adanya perubahan tekanan temperature dari kulit bumi.

Berdasarkan proses pengolahannya.
- Agregat alam
Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau dengan sedikit proses pengolahan, dinamakan agregat alam.
Dua bentuk agregat alam yang sering dipergunakan yaitu: kerikil dan pasir.
Kerikil adalah agregat dengan ukuran partikel >¼ inch (6,35 mm), Pasir adalah agregat dengan ukuran partikel < ¼ inch tetapi lebih besar dari 0,075 mm (saringan no.200).
- Agregat yang melalui proses pengolahan
Digunung- gunung atau di bukit- bukit sering ditemui agregat masih berbentuk batu gunung sehingga diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi perkerasan jalan.
Agregat ini harus melalui proses pemecahan terlebih dahulu supaya diperoleh:
• Bentuk partikel bersudut diusahakan berbentuk kubus.
• Permukaan partikel kasar sehingga mempunyai gesekan yang baik.
• Gradasi sesuai yang diinginkan.
Proses pemecahan agregat sebaiknya menggunakan mesin pemecah batu (Crusher stone) sehingga ukuran partikel yang dihasilkan dapat terkontrol sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
- Agregat buatan
Agregat yang merupakan mineral filler/ pengisi (partikel dengan ukuran <0,075>
C. Aspal (Surface Course)
Aspal didefinisikan sebagai material berwarna hitam atau coklat tua,pad temperature ruang berbentuk padat sampai agak padat.jika dipanaskan sampai suatu temperature tertentu aspal dapat menjadi lunak atau cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan aspal beton atau dapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan atau penyiraman pada kekerasan macadam ataupun peleburan.Jika temperature mulai turun,aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada rempatnya (sifat termoplastis).
Jenis Aspal:
Berdasarkan cara diperolehnya aspal dapat dibedakan atas :
1. Aspal alam,dapat dibedakan atas
- Aspal gunung (rock asphalt),contoh aspal dari pulau beton
- Aspal danau (lake asphalt) contoh aspal dari Bermudez,Trinidad.
2. Aspal buatan
- Aspal minyak merupakan hasil penyulingan minyak bumi
- Tar,merupakan hasil penyulingan batubara tidak umum digunakan untuk perkerasan jalan kara lebih cepat mengeras,peka terhadap perubahan temperature dan beracun.

SIFAT ASPAL
Aspal yang digunakan pada konsturksi perkersan jalan berfungsi sebagai :
1. Bahan pengikat,member ikatanyang kuat antara aspal dan agregat dan antara aspal itu sendiri
2. Bahan pengisi mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada dari agregat itu sendiri.

 ******
PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

A. Uraian Teknis
Terutama tentu kita akan mendapatkan gambar-gambar serta syarat-syarat dari pekerjaan itu (spesifikasi) dan daerah yang akan diperkerjakan.
Langkah utama untuk memulai pekerjaan ialah :
Survey kembali,dalam hal ini untuk menentukan titik dasar/pedoman ketinggian dari pekerjaan selanjutnya, setelah ditetapkan dasar ini, maka selanjutnya dapat diteruskan membikin B.M (Benk Mark) dan titik lainya C (center line),dan lain-lain.apabila telah selesai/deketahui hal-hal yang diperlukan yang dilaksanakan surveyor/pengukuran baru dapat dimulai pekerjaan selanjutnya.

1. Pekerjaan Tanah (Earth work)
Dalam pekerjaan tanah pada umumnya kita menemui 2 macam:
• Galian- cut
• Timbunan- fill
Ad.1 Galian- cut
Kalau tanah dari galian akan dipergunakan untuk timbunan pertama- tama kita harus bersihkan dari tumbuh- tumbuhan dan lapisan humusnya harus dibuang, tebal lapisan ini umumnya setebal 10- 30 cm pekerjaan ini disebut juga Top Soil Stripping. Dapat tidaknya tanah/ material galian ini dipakai untuk timbunan akan dilakukan pengetesan oleh laboratorium. Jadi, dalam hal ini material itu boleh dapat dipakai untuk timbunan setelah ada hasil atau ketetapan tertulis Dario laboratorium.
Teknik penggalian:
Setiap akan berhenti pekerjaan sedapat mungkin diusahakan kalau hujan datang air tidak tergenang. Sebab, kalau sampai air tergenang mengakibatkan menyulitkan kerja dan selanjutnya akan mempengaruhi mutu/klasifikasi dari material.

Ad.2 Timbunan :fill- embankment.
Materialnya:
Dapat dipakai dari hasil galian atau cut. Yang termasuk dalam rencana yang juga disebut Common excavation atau material atau bahan galian yang didatangkan dari luuar daerah pekerjaan disebut Borrow Excavation.
Jenis tanah:
- Tanah- clay
- Tanah bercampur batu- rock clay
- Pasir + Batu (sirtu)- Granular material
- Batu – hasil dari pemecahan (memakai dynamit)-rock.
- Pasir – sand.
Pasir dapat dipakai minimal 0,60 dibawah permukaan badan jalan.
Cara pelaksanaan :
Setelah diketahui dengan pasti daerah yang dilaksanakan serta siap segala persiapan patok- patok dan lain- lain (pengukuran/ surveyor) maka dapat dikerjakan pekerjaan sebagai berikut:
- Clearing & grubbing pekerjaan pemotongan pohon- pohon besar/ kecil.
- Top Soil & Stripping- pembuangan humus- humus/ lapisan atas, akar- akar kayu dan umumnya setebal 10-30 cm.
- Compaction of foundation of Embankment.
- Pemadatan tanah dasar sebelum dilaksanakan penimbunan.
- Lapisan ini perlu di test (density- test of proof rolling test) baru diteruskan pekerjaan selanjutnya- penimbunan.
- Penimbunan dilaksanakan lapis demi lapis/ layer by layer setebal ± 20 cm dan didapatkan dibawah 1.00 dari sub-grade pengetesan(density test dapat dilaksanakan setiap 3 lapis, jadi setiap lapisnya cukup dengan test proof rolling).
2. Sub-Base Course
Sesudah lapisan sub-grade ini betul- betul telah memenuhi syarat- syarat evalasi dan kepadatan kita akan mulai pekerjaan sub-base course.
Terlebih dahulu kita tentukan lagi patok- patoknya. Untuk mencapai ketebalan yang dikehendaki. Titik yang diperlukan minimum : 5 titik menurut potongan melintang (X – section) dan dengan jarak maksimum 25 meter menurut potongan memanjang atau profil.
Cara pengamparan :
Setelah selesai pemasangan patok- patok untuk menentukan ketinggian/ ketebalannya maka kita dapat mendatangkan material seb-base ini kelapangan. Patok- patok itu dipasang harus cukup kuat, dan kita lindungi sekelilingnya dengan material sub-base tersebut ± ø 30 cm.
Cara pemadatan:
Prinsip pemadatan harus dimulai dari pinggir/ dari rendah ke tengah /tinggi.
Setelah kita ratakan permukaan dengan motor grader. Pemadatan pertama kita laksanakan dengan road roller (MacAdam Roller atau Tandem Roller).
Selanjutnya dengan Tire Roller dimana sambil ikut memadatkan pada waktu/ keadaan memerlukan sambil menyiram.
Untuk menyelesaikan pemadatan kita pakai sebaiknya Mac Adam Roller. Sudah cukup padat, melihat dengan pandangan mata pertama kali (pengalaman). Sebelumnya meneruskan pekerjaan selanjutnya mencetak elevasi (oleh surveyor) dan kepadatan. Density Test oleh Soil Material Enginer/ Laboratorium.
Apabila sudah memenuhi syarat untuk hal kedua ini (elevasi dan kepadatannya) secara tertulis baru dapat dilaksanakan pekerjaan berikutnya/ base course.
3. Base Course
Seperti yang diuraikan pada pekerjaan sub-base course pekerjaan base course prinsipnya sama saja. Yaitu:
- Permukaan sub- base course harus sudah rata dan padat.
- Dipasang patok- patok untuk pedoman ketinggiannya (dalam arah melintang 5 titik dan arah memanjang dengan jarak maksimal setiap 25 m) sesuai dengan station X-section.
- Dengan mengetahui volume dari truck, maka didapatkan setiap jarak tertentu volumenya yang diperlukan.
- Toleransi ketinggian diambil ± 1 cm, dimana menurut pengalaman waktu pengamparannya dilebihkan dari tinggi yang diperlukan Ump. : tebal 15 cm padat, sebelum dipadatkan kita ampar tebalnya 16.5- 17.50. Ini jangan lupa bahwa lebih kering akan banyak susut/ turunnya daripada materialnya basah. Menurut pengalaman dengan cara itu kita telah mendapatkan ketinggian dalam ketentuan (toleransi) dan mengurangi segregation.
- Sesudah tersedia dilapangan kerja dengan volume yang diperlukan barulah kita apreading/ampar dan grading/ratakan, sesudah rata kelihatannya baru kita padatkan (pertama dengan Mac Adam Roller atau Tandem Roller, dimana biasanya dapat dilihat mana yang rendah dan tinggi perlu kita tambah/kurangi. Setelah kira-kira rata lagi baru selanjutnya kita padatkan pakai Tire Roller sambil disiram.
Untuk finishing, lebih baik dipadatkan pakai Mac Adam Roller lagi.
- Setelah rata dan padat tentu dengan pengecekan oleh surveyor (Check level/permukaan) dan kepadatannya oleh Soil Material Enginer (Density test) dengan data tertulis, baru pekerjaan selanjutnya dilanjutkan ke pekerjaan Prime-Coat.

4. Prime Coat
Sebagai mana disebut diatas, apabila pekerjaan prime coat ini akan dilaksanakan, base coursenya betul- betul sudah memenuhi syarat yang dikehendaki, baik ketinggiannya dan kepadatannya.
Sesudah itu kita harus menjaga hal seperti berikut ini :
Permukaan harus bersih dari kotoran dan debu, serta kering. Alat untuk membersihkan adalah kompresor, sapu lidi, dan karung goni, power brom, atau power blower.
Pemakaian alat-alat ini melihat pada keadaan dari kotoran/ debu yang melekat pada permukaan base-course tersebut. Mungkin pada sapu lidi dan karung goni saja sudah cukup, dan adakalanya harus dipakai kompresor dahulu baru dengan sapu dan karung goni, prinsip harus bersih dari debu dan kotoran dan material yang terlepas harus dibuang.
Setelah ini selesai baru kita mempersiapkan untuk prime-coating yang dipersiapkan ialah alat- alatnya (distributor kecil), dan alat penarik (Tire Roller) atau distributor (besar), juga disebut distributor- car distributor. Tentu semua alat ini telah diperiksa baik dan berjalan lancar.
Untuk memenuhi banyaknya yang dikehendaki tentu sebelumnya melalui beberapa kali percobaan dengan dasar pedoman dari yang sudah diketahui sebelumnya. Panas/temperature, kecapatan, menentukan volume yang keluar, jarak nozel dengan permukaan base-course menentukan ratanya disamping juga ikut menentukan volume tersebut.
Untuk pengontrolan mendapatkan volume yang dikehendaki itu, walaupun sudah ada patokan/pedoman dasar selalu setiap pelaksanaan tenaga bahagian laboratorium (Soil Material Engineer) harus hadir untuk mengecek dilapangan (cara timbangan). Sesudah selesai dengan sempurna, dengan menunggu kering lebih dahulu baru pekerjaan selanjutnya/ asphalt concrete dilaksanakan.
Umumnya sesudah ± 48 jam sudah cukup kering, dan asphalt concrete dilaksanakan.
Cepat dan lambatnya kering itu dipengaruhi oleh cuaca/panas matahari dan tebalnya lapisan dari prime coat tersebut.

5. Asphalt Concrete
Sebagaimana yang telah diuraikan tadi, Asphalt- concrete baru dapat dilaksanakan apabila prime- coat telah memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Harus sudah kering.
b. Permukaan prime-coat itu bersih dari kotoran/ debu.
Apa yang kita perlukan/ perhatikan?
a. Sesudah kita mengetahui beberapa lebar jalan yang akan dilaksanakan kita pakai form (bentuk atau mal)
Gunanya adalah :
a. Mendapatkan bentuk yang dikehendaki.
b. Yang lebih penting sewaktu kita memadatkan asphalt concrete tidak lari/bergeser keluar daerah yang kita perlukan.
Apabila area/daerah yang kita akan laksanakan tersebut sudah selesai/ memenuhi syarat kita akan beralih pada alat- alatnya.
Tebal asphalt concrete
Ini tergantung perencanaan.
Pengamparan tebalnya sebelum dipadatkan biasanya diampar ± 25% dari tebal yang diperlukan.
Sebelum memulai pengamparan, finisher disetel/ diatur sedemikian rupa, supaya dapat asphalt concrete yang kita perlukan.
Finisher itu dapat diatur untuk tebal dan kemiringan/slope yang kita perlukan.
Asphalt concrete dapat dipakai/diampar setelah sampai dilapangan harus utuh/ tidak basah (yang mungkin dalam perjalanan ditimpa air hujan) dan panasnya memenuhi syarat (spesifikasi)Ump. , dengan adanya jarak lapangan kerja A.M.P (Produksi Asphalt Concrete) tentu aka nada penurunan/ perubahan panas. Dalam pengalaman setiap jarak ditempuh ± 1 jam perjalanan penurunan panas adalah .
Pemadatan :
Sewaktu penghamparan mungkin saja terjadi pada tempat- tempat tertentu kurang rata, maka perlu ditambah pengamparan cukup dengan tenaga manusia.
Memulai pemadatan dilaksanakan telah cukup tersedia areanya dan panas- panas/ temperature dari asphalt concrete sesudah dihampar.
Sewaktu pemadatan roda roller harus disiram air secukupnya.
Cara pemadatan :
a. Apabila pertama ½ dari lebar jalan belum ada asphalt concrete pemadatannya dilakukan secara berturut- turut sebagai berikut:
1) Pada sambungan melintang/ Transverse joints.
2) Dari pinggir tepi sebelah luar (out side edge)
3) Dari bagian terendah kebagian tinggi sewaktu pemadatan pertama.
4) Pemadatan kedua urutannya sama dengan pemadatan pertama.
5) Pemadatan terakhir pun sama dengan pertama dan kedua urutannya.
b. Apabila dibagian lain (½ jalan) sudah ada asphalt concretenya pemadatan dilaksanakan sebagai berikut:
1) Pada sambungan melintang (transverse joints)
2) Pada sambungan memanjang (4 center line)
3) Dari pinggir tepi sebelah luar (out side edge)
4) Dari bagian terendah kebahagiaan yang tinggi sewaktu pemadatan pertama.
5) Pemandangan ke dua sama urutannya dengan pemadatan pertama.
6) Pemadatan terakhir pun sama dengan pemadatan pertama dan kedua urutannya.
6. T.B.S.T (Triple Bitominous Suface Treatment)
Sebagaimana diuraikan diatas, lapisan pengerasannya sama dengan pekerjaan kalau kita pakai asphalt concrete, hanya lapisan aus (pavement) yang berlainan.
Untuk pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Prime-coat :
Sesudah base-course memenuhi syarat- syarat baik kepadatan dan kerataannya baru pekerjaan Prime Coat(M.C. -1) dilaksanakan, dengan volume yang diperlukan, dengan volume yang diperlukan Ump.: 0.6 kg/m2, setelah kering, yang memerlukan waktu ± 24 jam, tetapi kalau udara baik/ panas dengan wakktu ± 5 jam sudah cukup kering.
b. Bituminous R.C-2:
Setelah prime-coat (M.C.-1) kering, lanjutkan dengan penyiraman asphalt (R.C.-2) lagi dengan volume yang diperlukan Ump.:0,8 kg/m2.
c. Grading B.:
Selagi R.C.-2 ini masih dalam panas, segera diamparkan material batu pecah (grading B) dengan volume yang diperlukan Ump. 27 kg/m2. Hasil amparan ini harus marata.
Sesudah merata dan cukup padat, lalu kita padatkan dengan tandem roller.
Pemadatan cukup satu kali jalan (mundur dan maju). Harus diingat bahwa pemadatan itu jangan sampai material hancur.
d. Bituminous R.C-2
Selesai grading B dipadatkan dan sudah cukup rata, maka disiramkan lagi asphalt (R.C-2) dengan volume yang diperlukan Ump. : 1,6 kg/m2.
e. Grading E.:
Selagi R.C-2 itu panas diampar lagi material batu pecah (grading E) dengan volume yang diperlukan Ump.:9 kg/m2 dan dipadatkan.
Bituminous R.C-2 :
Sesudah grading E dipadatkan dan rata disiram lagi asphalt dengan volume yang diperlukan.
Pasir/Abu Batu:
Terakhir R.C-2 yang panas dihamparkan pasir dengan volume yang telah ditetapkan dan dipadatkan, pemadatanya lebih baik pakai Tire-Roller.

Rabu, 11 Mei 2011

Sejarah " MERAH PUTIH "


jika kita melihat deretan bendera merah putih yang dikibarkan hampir di setiap pelosok bangsa indonesia tiap tujubelasan mungkin dibenak kita tiba-tiba bertanya dalam hati bilang apa sebenarnya alasannya? kenapa merah putih?, kenapa bukan merah hitam,  nah ini mungkin beberapa alasan dan sejarah benderah itu. menurut beberapa referensi dan tentu saja kata om google  inimi beberapa alasannya. Warna merah dan putih mempunyai arti yang sangat dalam, sebab kedua warna tersebut tidak begitu saja dipilih dengan cuma–cuma, melainkan melalui proses sejarah yang begitu panjang dalam perkembangan Bangsa Indonesia.


1. Menurut sejarah, Bangsa Indonesia memasuki wilayah Nusantara ketika terjadi perpindahan orang-orang Austronesia sekitar 6000 tahun yang lalu datang ke Indonesia Timur dan Barat melalui tanah Semenanjung dan Philipina. Pada zaman itu manusia memiliki cara penghormatan atau pemujaan terhadap matahari dan bulan. Matahari dianggap sebagai lambang warna merah dan bulan sebagai lambang warna putih. Zaman itu disebut juga zaman Aditya Candra. Aditya berarti matahari dan Candra berarti bulan. Penghormatan dan pemujaan tidak saja di kawasan Nusantara, namun juga di seluruh Kepulauan Austronesia, di Samudra Hindia, dan Pasifik.

Sekitar 4000 tahun yang lalu terjadi perpindahan kedua, yaitu masuknya orang Indonesia kuno dari Asia Tenggara dan kemudian berbaur dengan pendatang yang terlebih dahulu masuk ke Nusantara. Perpaduan dan pembauran inilah yang kemudian melahirkan turunan yang sekarang kita kenal sebagai Bangsa Indonesia.

Pada Zaman itu ada kepercayaan yang memuliakan zat hidup atau zat kesaktian bagi setiap makhluk hidup yaitu getah-getih. Getah-getih yang menjiwai segala apa yang hidup sebagai sumbernya berwarna merah dan putih. Getah tumbuh-tumbuhan berwarna putih dan getih (dalam Bahasa Jawa/Sunda) berarti darah berwarna merah, yaitu zat yang memberikan hidup bagi tumbuh-tumbuhan, manusia, dan hewan. Demikian kepercayaan yang terdapat di Kepulauan Austronesia dan Asia Tenggara.

2. Pada permulaan masehi selama 2 abad, rakyat di Kepulauan Nusantara mempunyai kepandaian membuat ukiran dan pahatan dari kayu, batu, dan lainnya, yang kemudian ditambah dengan kepandaian mendapat pengaruh dari kebudayaan Dong Song dalam membuat alat-alat dari logam terutama dari perunggu dan besi. Salah satu hasil yang terkenal ialah pembuatan gendering besar dari perunggu yang disebut nekara dan tersebar hampir di seluruh Nusantara. Di Pulau Bali gendering ini disebut Nekara Bulan Pajeng yang disimpan dalam pura. Pada nekara tersebut diantaranya terdapat lukisan orang menari dengan hiasan bendera dan umbul-umbul dari bulu burung. Demikian juga di Gunung Kidul sebelah selatan Yogyakarta terdapat kuburan berupa waruga dengan lukisan bendera merah putih berkibar di belakang seorang perwira menunggang kerbau, seperti yang terdapat di kaki Gunung Dompu.

Sejak kapan bangsa-bangsa di dunia mulai memakai bendera sebagai identitas bangsanya? Berdasarkan catatan sejarah dapat dikemukakan bahwa awal mula orang menggunakan bendera dimulai dengan memakai lencana atau emblem, kemudian berkembang menjadi tanda untuk kelompok atau satuan dalam bentuk kulit atau kain yang dapat berkibar dan mudah dilihat dari jauh. Berdasarkan penelitian akan hasil-hasil benda kuno ada petunjuk bahwa Bangsa Mesir telah menggunakan bendera pada kapal-kapalnya, yaitu sebagai batas dari satu wilayah yang telah dikuasainya dan dicatat dalam daftar. Demikian juga Bangsa Cina di zaman kaisar Chou tahun 1122 sebelum masehi.

Bendera itu terikat pada tongkat dan bagian puncaknya terdapat ukiran atau totem, di bawah totem inilah diikatkan sepotong kain yang merupakan dekorasi. Bentuk semacam itu didapati pada kebudayaan kuno yang terdapat di sekitar Laut Tengah. Hal itu diperkuat juga dengan adanya istilah bendera yang terdapat dalam kitab Injil. Bendera bagi raja tampak sangat jelas, sebab pada puncak tiang terdapat sebuah symbol dari kekuasaan dan penguasaan suatu wilayah taklukannya. Ukiran totem yang terdapat pada puncak atau tiang mempunyai arti magis yang ada hubungnnya dengan dewa-dewa. Sifat pokok bendera terbawa hingga sekarang ini.

Pada abad XIX tentara napoleon I dan II juga menggunakan bendera dengan memakai lambang garuda di puncak tiang. Perlu diingat bahwa tidak semua bendera mempunyai arti dan ada hubungannya dengan religi. Bangsa Punisia dan Yunani menggunakan bendera sangat sederhana yaitu untuk kepentingan perang atau menunjukkan kehadiran raja atau opsir, dan juga pejabat tinggi negara. Bendera Yunani umumnya terdiri dari sebuah tiang dengan kayu salib atau lintang yang pada puncaknya terdapat bulatan. Dikenal juga perkataan vaxillum (kain segi empat yang pinggirnya berwarna ungu, merah, atau biru) digantung pada kayu silang di atas tombak atau lembing.

Ada lagi yang dinamakan labarum yang merupakan kain sutra bersulam benang emas dan biasanya khusus dipakai untuk Raja Bangsa Inggris menggunakan bendera sejak abad VIII. Sampai abad pertengahan terdapat bendera yang menarik perhatian yaitu bendera “gunfano” yang dipakai Bangsa Germania, terdiri dari kain bergambar lencana pada ujung tombak, dan dari sinilah lahir bendera Prancis yang bernama “fonfano”.

Bangsa Viking hampir sama dengan itu, tetapi bergambar naga atau burung, dikibarkan sebagai tanda menang atau kalah dalam suatu pertempuran yang sedang berlangsung. Mengenai lambang-lambang yang menyertai bendera banyak juga corak ragamnya, seperti Bangsa Rumania pernah memakai lambang burung dari logam, dan Jerman kemudian memakai lambang burung garuda, sementara Jerman memakai bendera yang bersulam gambar ular naga.

Tata cara pengibaran dan pemasangan bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung, kibaran bendera putih sebagai tanda menyerah (dalam peperangan) dan sebagai tanda damai rupanya pada saat itu sudah dikenal dan etika ini sampai sekarang masih digunakan oleh beberapa Negara di dunia.

3. Pada abad VII di Nusantara ini terdapat beberapa kerajaan. Di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan pulau-pulau lainnya yang pada hakikatnya baru merupakan kerajaan dengan kekuasaan terbatas, satu sama lainnya belum mempunyai kesatuan wilayah. Baru pada abad VIII terdapat kerajaan yang wilayahnya meliputi seluruh Nusantara yaitu Kerajaan Sriwijaya yang berlangsung sampai abad XII. Salah satu peninggalannya adalah Candi Borobudur , dibangun pada tahun 824 Masehi dan pada salah satu dindingnya terdapat “pataka” di atas lukisan dengan tiga orang pengawal membawa bendera merah putih sedang berkibar. Kata dwaja atau pataka sangat lazim digunakan dalam kitab jawa kuno atau kitab Ramayana. Gambar pataka yang terdapat pada Candi Borobuur, oleh seorang pelukis berkebangsaan Jerman dilukiskan dengan warna merah putih. Pada Candi Prambanan di Jawa Tengah juga terdapat lukisan Hanoman terbakar ekornya yang melambangkan warna merah (api) dan warna putih pada bulu badannya. Hanoman = kera berbulu putih. Hal tersebut sebagai peninggalan sejarah di abad X yang telah mengenal warna merah dan putih.

Prabu Erlangga, digambarkan sedang mengendarai burung besar, yaitu Burung Garuda yang juga dikenal sebagau burung merah putih. Denikian juga pada tahun 898 sampai 910 Raja Balitung yang berkuasa untuk pertama kalinya menyebut dirinya sebagai gelar Garuda Muka, maka sejak masa itu warna merah putih maupun lambang Garuda telah mendapat tempat di hati Rakyat Indonesia.

4. Kerajaan Singosari berdiri pada tahun 1222 sampai 1292 setelah Kerajaan Kediri, mengalami kemunduran. Raja Jayakatwang dari Kediri saat melakukan pemberontakan melawan Kerajaan Singosari di bawah tampuk kekuasaan Raja Kertanegara sudah menggunakan bendera merah – putih , tepatnya sekitar tahun 1292. Pada saat itu tentara Singosari sedang dikirim ke Semenanjung Melayu atau Pamelayu. Jayakatwang mengatur siasat mengirimkan tentaranya dengan mengibarkan panji – panji berwarna merah putih dan gamelan kearah selatan Gunung Kawi. Pasukan inilah yang kemudian berhadapan dengan Pasukan Singosari, padahal pasukan Singosari yang terbaik dipusatkan untuk menghadang musuh di sekitar Gunung Penanggungan. Kejadian tersebut ditulis dalam suatu piagam yang lebih dikenal dengan nama Piagam Butak. Butak adalah nama gunung tempat ditemukannya piagam tersebut terletak di sebelah selatan Kota Mojokerto. Pasukan Singosari dipimpin oleh R. Wijaya dan Ardaraja (anak Jayakatwang dan menantu Kertanegara). R. Wijaya memperoleh hadiah sebidang tanah di Desa Tarik, 12 km sebelah timur Mojokerto. Berkibarlah warna merah – putih sebagai bendera pada tahun 1292 dalam Piagam Butak yang kemudian dikenal dengan piagam merah – putih, namun masih terdapat salinannya. Pada buku Paraton ditulis tentang Runtuhnya Singosari serta mulai dibukanya Kerajaan Majapahit dan pada zaman itu pula terjadinya perpaduan antara Ciwaisme dengan Budhisme.

5. Demikian perkembangan selanjutnya pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, menunjukkan bahwa putri Dara Jingga dan Dara Perak yang dibawa oleh tentara Pamelayu juga mangandung unsur warna merah dan putih (jingga=merah, dan perak=putih). Tempat raja Hayam Wuruk bersemayam, pada waktu itu keratonnya juga disebut sebagai keraton merah – putih, sebab tembok yang melingkari kerajaan itu terdiri dari batu bata merah dan lantainya diplester warna putih. Empu Prapanca pengarang buku Negarakertagama menceritakan tentang digunakannya warna merah – putih pada upacara kebesaran Raja Hayam Wuruk. Kereta pembesar – pembesar yang menghadiri pesta, banyak dihiasi merah – putih, seperti yang dikendarai oleh Putri raja Lasem. Kereta putri Daha digambari buah maja warna merah dengan dasar putih, maka dapat disimpulkan bahwa zaman Majapahit warna merah – putih sudah merupakan warna yang dianggap mulia dan diagungkan. Salah satu peninggalan Majapahit adalah cincin warna merah putih yang menurut ceritanya sabagai penghubung antara Majapahit dengan Mataram sebagai kelanjutan. Dalam Keraton Solo terdapat panji – panji peninggalan Kyai Ageng Tarub turunan Raja Brawijaya yaitu Raja Majapahit terakhir. Panji – panji tersebut berdasar kain putih dan bertuliskan arab jawa yang digaris atasnya warna merah. Hasil penelitian panitia kepujanggaan Yogyakarta berkesimpulan antara lain nama bendera itu adalah Gula Kelapa . dilihat dari warna merah dan putih. Gula warna merah artinya berani, dan kelapa warna putih artinya suci.

6. Di Sumatra Barat menurut sebuah tambo yang telah turun temurun hingga sekarang ini masih sering dikibarkan bendera dengan tiga warna, yaitu hitam mewakili golongan penghulu atau penjaga adat, kuning mewakili golongan alim ulama, sedangkan merah mewakili golongan hulu baling. Ketiga warna itu sebenarnya merupakan peninggalan Kerajaan Minang pada abad XIV yaitu Raja Adityawarman. Juga di Sulawesi di daerah Bone dan Sopeng dahulu dikenal Woromporang yang berwarna putih disertai dua umbul – umbul di kiri dan kanannya. Bendera tersebut tidak hanya berkibar di daratan, tetapi juga di samudera , di atas tiang armada Bugis yang terkenal. Bagi masyarakat Batak terdapat kebudayaan memakai ulos semacam kain yang khusus ditenun dengan motif tersendiri. Nenek moyang orang Batak menganggap ulos sebgai lambang yang akan mendatangkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta membawa arti khusus bagi yang menggunakannya. Dalam aliran animisme Batak dikenal dengan kepercayaan monotheisme yang bersifat primitive, bahwa kosmos merupakan kesatuan tritunggal, yaitu benua atas dilambangkan dengan warna merah dan benua bawah dilambangkan dengan warna hitam. Warna warna ketiga itu banyak kita jumpai pada barang-barang yang suci atau pada hiasan-hiasan rumah adat. Demikian pula pada ulos terdapat warna dasar yang tiga tadi yaitu hitam sebagai warna dasar sedangkan merah dan putihnya sebagai motif atau hiasannya. Di beberapa daerah di Nusantara ini terdapat kebiasaan yang hampir sama yaitu kebiasaan memakai selendang sebagai pelengkap pakaian kaum wanita. Ada kalanya pemakaian selendang itu ditentukan pemakaiannya pada setiap ada upacara – upacara, dan sebagian besar dari moti-motifnya berwarna merah dan putih.

7. Ketika terjadi perang Diponegoro pada tahun 1825-1830 di tengah – tengah pasukan Diponegoro yang beribu – ribu juga terlihat kibaran bendera merah – putih, demikian juga di lereng – lereng gunung dan desa - desa yang dikuasai Pangeran Diponegoro banyak terlihat kibaran bendera merah - putih. Ibarat gelombang samudera yang tak kunjung reda perjuangan Rakyat Indonesia sejak zaman Sriwijaya, Majapahit, putra – putra Indonesia yang dipimpin Sultan Agung dari Mataram, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, Sultan Hasanudin, Sisingamangaraja, Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Antasari, Pattimura, Diponegoro dan banyak lagi putra Indonesia yang berjuang untuk mempertahankan kedaulatan bangsa, sekalipun pihak penjajah dan kekuatan asing lainnya berusaha menindasnya, namun semangat kebangsaan tidak terpadamkan.

Pada abad XX perjuangan Bangsa Indonesia makin terarah dan menyadari akan adanya persatuan dan kesatuan perjuangan menentang kekuatan asing, kesadaran berbangsa dan bernegara mulai menyatu dengan timbulnya gerakan kebangsaan Budi Utomo pada 1908 sebagai salah satu tonggak sejarah.

Kemudian pada tahun 1922 di Yogyakarta berdiri sebuah perguruan nasional Taman Siswa dibawah pimpinan Suwardi Suryaningrat. Perguruan itu telah mengibarkan bendera merah putih dengan latar dasar warna hijau yang tercantum dalam salah satu lagu antara lain : Dari Barat Sampai ke Timur, Pulau-pulau Indonesia, Nama Kamu Sangatlah Mashur Dilingkungi Merah-putih. Itulah makna bendera yang dikibarkan Perguruan Taman Siswa.

Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia yang berada di Negeri Belanda pada 1922 juga telah mengibarkan bendera merah – putih yang di tengahnya bergambar kepala kerbau, pada kulit buku yang berjudul Indonesia Merdeka. Buku ini membawa pengaruh bangkitnya semangat kebangsaan untuk mencapai Indonesia Merdeka.

Demikian seterusnya pada tahun 1927 berdiri Partai Nasional Indonesia dibawah pimpinan Ir. Soekarno yang bertujuan mencapai kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Partai tersebut mengibarkan bendera merah putih yang di tengahnya bergambar banteng.

Kongres Pemuda pada tahun 1928 merupakan detik yang sangat bersejarah dengan lahirnya “Sumpah Pemuda”. Satu keputusan sejarah yang sangat berani dan tepat, karena kekuatan penjajah pada waktu itu selalu menindas segala kegiatan yang bersifat kebangsaan. Sumpah Pemuda tersebut adalah tidak lain merupakan tekad untuk bersatu, karena persatuan Indonesia merupakan pendorong ke arah tercapainya kemerdekaan. Semangat persatuan tergambar jelas dalam “Poetoesan Congres Pemoeda – Pemoeda Indonesia” yang berbunyi :

Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE

       BERTOEMPAH DARAH YANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :  KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE

       BERBANGSA YANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :  KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA

      MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA

      INDONESIA

Pada kongres tersebut untuk pertama kalinya digunakan hiasan merah – putih tanpa gambar atau tulisan, sebagai warna bendera kebangsaan dan untuk pertama kalinya pula diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Pada saat kongres pemuda berlangsung, suasana merah – putih telah berkibar di dada peserta, yang dibuktikan dengan panitia kongres mengenakan “kokarde” (semacam tanda panitia) dengan warna merah putih yang dipasang di dada kiri. Demikian juga pada anggota padvinder atau pandu yang ikut aktif dalam kongres menggunakan dasi berwarna merah – putih. Kegiatan pandu, suatu organisasi kepanduan yang bersifat nasional dan menunjukkan identitas kebangsaan dengan menggunakan dasi dan bendera merah – putih.

Perlu disadari bahwa Polisi Belanda (PID) termasuk Van der Plass tokohnya sangat ketat memperhatikan gerak – gerik peserta kongres, sehingga panitia sangat berhati-hati serta membatasi diri demi kelangsungan kongres. Suasana merah putih yang dibuat para pandu menyebabkan pemerintah penjajah melarang dilangsungkannya pawai pandu, khawatir pawai bisa berubah menjadi semacam penggalangan kekuatan massa.

Pengibaran Bendera Merah-putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilarang pada masa pendudukan Jepang, karena ia mengetahui pasti bahwa hal tersebut dapat membangkitkan semangat kebangsaan yang nantinya menuju pada kemerdekaan. Kemudian pada tahun 1944 lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah-putih diizinkan untuk berkibar lagi setelah kedudukan Jepang terdesak. Bahkan pada waktu itu pula dibentuk panitia yang bertugas menyelidiki lagu kebangsaan serta arti dan ukuran bendera merah-putih.

Detik-detik yang sangat bersejarah adalah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah pembacaan teks proklamasi, baru dikibarkan bendera merah-putih, yang kemudian disahkan pada 18 Agustus 1945. Bendera yang dikibarkan tersebut kemudian ditetapkan dengan nama Sang Saka Merah Putih.

Kemudian pada 29 September 1950 berkibarlah Sang Merah Putih di depan Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan Bangsa Indonesia oleh badan dunia.

Bendera merah-putih mempunyai persamaan dengan bendera Kerajaan Monako, yaitu sebuah Negara kecil di bagian selatan Prancis, tapi masih ada perbedaannya. Bendera Kerajaan Monako di bagian tengah terdapat lambang kerajaan dan ukurannya dengan perbandingan 2,5 : 3, sedangkan bendera merah putih dengan perbandingan 2 : 3 (lebar 2 meter, panjang 3 meter) sesuai Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1958. Kerajaan Monako menggunakan bendera bukan sebagai lambang tertinggi karena merupakan sebuah kerajaan, sedangkan bagi Indonesia bendera merah putih merupakan lambang tertinggi.

Minggu, 08 Mei 2011

ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI part. 1

sayang, marah, benci, sabar, cemburu, cinta dan masih banyak mungkin yang lainnya adalah sifat yang  mendasar dari manusia dalam menjalani hidup. semua masalah dan lika likunya hidup pasti ndak akan jauh2 jie dari sifat2 tadi, ada yang ketawa, menangis dan ada tong yang merasa lucu bahkan aneh.  mungkin sering jie kita alami hal seperti itu hanya tidak sadarki,  pulang peki ke kamar sendiri baru tiba2 kita ingat dan tertawa. (red ha...ha...ha...). begitumi kayaknya juga dengan kejadianku kemarin. saya juga nda tahu  dan nda jelas kenapa tiba -tiba dalam otakku ingat ceritanya temanku. dari pada pusingka pikir persentase besok  karena nda mau masuk2 di memory otakku yang nda jelas lagi terbang kemana dan bingung mau bikin apa karena saking fullnya mi kayaknya. file2 ekspirenya jadi lebih baek kutuliski ini kejadian.

cerita ini berawal dari hasil cerita-ceritaku jie sama anag2 tadi di kampus waktu tunggu dosen, sambil berdiri dan mencontohkannya salah satu teman yang kebetulan berprofesi sebagai tentor di salah-satu pusat bimbingan belajar yang cukup terkenal ini cerita tentang kejadian ditempat ngajarnya, dengan ekspresi muka berusaha menahan keatawanya mulaimi cerita waktu itu bede tempat tempat mengajarnya bikin kegiatan di mall sebagai ajang refresing bede sebelum ujianki  anag2 bimbelnya, pas lewatki itu temanku di kfc spontan salah satu siswanya bilang pesanmeki ka' nanti saya bayarki, refleks otaknya bekerja "sialaaa gilanyami sekarang dunia masa' anag sd  yang matraktir orang dewasa (red mahasiswa) belumpi hilang dalam ingatan tiba2 itu anak na kasi' kluarki lagi blacberry torchx, karena penasaranki jadi natanyaki itu ana '"

Mahasiswa >>> siapa punya itu de'?
 Ana'  SD   >>> itu bilang hp ku ka' nabelikangka kemarin nenekku waktu pas ulang tahunku
.Mahasiswa >>> kau tauji pakeki?
 Ana'  SD   >>> kutauji ka'...

ha..ha...ha... semakin menggelitikmi memang sekarang kayaknya ini dunia,  kalau saya dapatki kejadian begitu pasti langsung ketawaka. betul-betul alangkah lucunya negeri ini.
to be continued........

Sabtu, 07 Mei 2011

"Terimah kasih zemuA"

terimah kasih yang pertama untuk tuhan
tlah beri kesempatan mencicipi azem maniznya hidup
meyaksikan megah nya dunia

terimah kasih yang ke dua untuk ke dua orang tua ku
tlah menghadirkanku di dunia ini
merawat dan mendidik ku

terimah kasih yang ke tiga tuk seluruh keluarga
tlah menjadi tempat berbagi hidup
susah maupun senang

terimah kasih yang ke empat tuk teman dan sahabat
tlah menghadirkan rasa dari tawa, canda, tangis
serta sedikit kenakalan hidup

terimah kasih yang ke lima tuk dia dimanapun
tlah mengenalkan sedikit tentang cinta
melengkapi sedapnya bumbu hidup

terakhir
terimah kasih tuk zemua
tlah bersedia mengenal ku

Jumat, 06 Mei 2011

Negeriku Kini

negeriku kini tak indah lagi
rusak oleh ego-ego itu 
tak ada lagi senyum dan ceria itu
            ******
negeriku kini kian menjemukan
termakan akan ganasnya zaman
semua hanya formalitas saja
            ******
negriku kini seperti robot
hanya berjalan sesuai alur instruksi 
tenggelam dalam sebuah rutinitas
            ******
negeriku kini kian biadab
tak lagi mengenal saling percaya
tak lagi mengenal kasih dan sayang
           ******
negeriku kini amnesia
tak lagi kenal jati dirinya
           ******
negeriku kini
INDONESIA......


Senin, 02 Mei 2011

Peraturan Pemerintah no. 66. 2010

Dalam rangka menyambut hari pendidikan nasional 2 mei akhir akhir ini selalu ada sms masuk dengan nomor tidak dikenali maklum lah bawaan hp butut mungkin karenan nda compatible kayaknya, tapi bukan jie itu yang akan jadi topic kita kali ini (santai coy), cek dan ricek ternyata ini sms yang biasa saya golongkan kegolongan kawan2. Salah satu isi smsnya bunyinya kuramg lebih seperti ini “slm, kawan2 belajar,belajar,belajar..belakangan banyak sekali varian dan ragam privatisasi ruang public..bahkan sampai kewilayah pendidikan..gaung reinkarnasi BHP pun muncul dengan rupa pp66..bagaimana sebenarnya pp66?untuk mengetahuinya diharapkan kawan2  dtng di diskusik pp66 diharapkan merapat ke ,@bawah perpus pusat uH,pukul ..:.. dengan pemateri : pr3,UVRI, dst…senantiasa belajar dan bergerak..” yah two tumbz serta apresiasi yang tinggi saya berikan untuk kawan2 yang senantiasa belajar dan masih mau menjalankan salah satu fungsi dari mahasiswa dalam hal ini terkait agent of change dst..langkah yang sudah semestinya pikirku dalam merespon Pemerintah yang Telah menelurkan PP No 66 Tahun 2010, dimana isi dari peraturan pemerintah mengenai kebijaksanaan di universitas atau perguruan tinggi negri di tanah air tersebut resmi di keluarkan oleh pemerintah, Peraturan Pemerintah baru nomor 66 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan. Dalam aturan yang baru diteken oleh bapak persiden kita yang senantiasa tercitrakan Susilo Bambang Yudhoyono, 28 September
Dalam peraturan tersebut juga diatur mengenai porsi Penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi negeri melalui seleksi secara nasional seperti SNMPTN. "Sebanyak 60 persen rekrutmen mahasiswa baru itu dari seleksi secara nasional. Ini untuk menjadikan PT memiliki akses yang lebih luas selain itu Pertama, ke-7 PT BHMN berubah menjadi PTN dan diberi masa transisi 3 tahun terhitung 28 September 2010 termasuk pengalihan status kepegawaian dosen dan tenaga kependidikan (220A). Kedua, penetapan penerapan pola pengolaan keuangan BLU untuk ke-7 PT BHMN (220B). Ketiga, kekayaan awal PT BHMN yang sudah sempat dipisahkan dialihkan kembali ke negara/menteri (220C). Keempat, PP tentang penetapan ke 8 PTN ( 7 PT BHMN + Universitas Pertahanan) menjadi BHMN tidak dicabut atau tetap berlaku semua, terkecuali tata kelola keuangan ( 220H-I ). Setidaknya empat bagian itulah yang mengatur secara khusus PT BHMN, termasuk UPI di dalamnya.
Terkait dengan otonomi perguruan tinggi, PP 66/2010, seperti termaktub dalam Pasal 58F, memberikan keleluasaan kepada setiap perguruan tinggi dalam pengelolaan bidang manajemen organisasi, bidang akademik, bidang kemahasiswaan, bidang sumber daya manusia, dan bidang sarana dan prasarana. Nampaknya, keleluasaan tersebut wajar dimengerti sebagai peluang dan juga dipahami sebagai tantangan untuk berbuat lebih banyak dalam upaya mewujudkan visi dan misi lembaga khususnya dan visi serta misi pendidikan nasional umumnya. Aturan yang dibuat tersebut bukan sebuah upaya untuk membatasi gerak langkah perguruan tinggi, sebab kalau kita telisik secara saksama, keluasan otonomi itu memberikan ruang bagi kita untuk bergerak lebih cepat sesuai dengan potensi kita masing-masing. Akan tetapi dari beberapa poin yang disampaikan diatas menurutku ada hal-hal Yang harus jadi pertimbangan kita antara lain yaitu:
pertimbangan rangkaian penetrasi kepentingan asing secara sistematis dimulai dengan ratifikasi kesepakatan wto/gats ? (general agreement on tarrifs and services), melalui uu no 7 1994 yang memasukkan layanan pendidikan sebagai komoditas perdagangan yang bebasa sesuai dengan hokum pasar bebas . hal semakin didukung dengan uu no. 25 tahun 2007 tentang penanaman modal yang semakin jelas dengan peraturan pemerintah no 66 tahun 2010.
Peraturan pemerintah mereduksi potensi dan mengabaikan ideology pendidikan nasional . liberesasi pendidikan dengan berbagi fasilitas pendukung yang disediakan (pp no.66 yang telah terakreditasi), hal ini secara tidak langsung menempatkan pendidikan asing cenderung memenangkan kompetisi terhadap berbagai perguruan tinggi swasta bahkan negeri dinegara ini. Akibatnya yah bisa kawan-kawan perediksi sendiri, generasi muda cenderung berorientasi pada pendidikan asing. Hal ini terlihat jelasa dengan fenomena saat ini dimana kaulah mudah cenderung sangat bangga jika bersekolah atau kuliah diluar negeri. Bukannya salah tapi konsekuensui dari semua ini akan berdampak terhadap ideologi dan cara berfikir kita yang lambat laun kian melupakan kearifan local kita.