embun menguar tanda usai fajar.
gemerisik daun terbuai sepoi angin.
kini masa, telah tiba waktunya.
secangkir kopi dalam jejariku mengurai kisah padadunia.
kenanganku masih terbata kala terik mentari memecah kabut.
dalam basah, bayangmu menari ikuti rima
tahukah kau?
selalu kukabar resah pada tiap tetes mata langit.
kemarauku tentang penantian tiada batas.
takutku perihal temu yang terkandas waktu
malamku, adalah perjalanan menunggu mentari.
lepas malam muncullah sang fajar
harapan mimpi itu masih saja ada.
menanti jiwa tuk menggapainya
entah kapan saat nanti jemari kan mengenggamnya
mari angkat tinggitinggi bersulang tuk
Tantang teriknya matahari, tuk sebuah harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar